Header Ads

Keanggunan Candi Badhut Malang Raya

Malang, Detik.in – Badhut, merupakan salah satu penamaan candi yang berada di wilayah Malang Raya, Candi ini menurut sebagian ahli purbakala adalah peninggalan Prabu Gajayana yang merupakan penguasa di Kerajaan Kanjuruhan. Candi yang diperkirakan didirikan pada tahun 760 Masehi ini, juga diperkirakan candi tertua di Jawa Timur.

Candi Badhut ditemukan oleh pakar arkeologi di tahun 1923. Candi yang juga disebut Candi Liswa ini berlokasi kurang lebih 5 km dari kota Malang, tepatnya di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Candi ini di temukan oleh Maureen Brecher, Seorang yang berasal dari Belanda. Awal di temukan Candi ini tertimbun oleh tanah dan di tumbuhi oleh pohon-pohon besar yang berada di tengah sawah di Desa Karangbesuki, kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Candi Badut berdiri di atas tanah 2808 m2, candi ini menghadap ke arah barat dan di kelilingi oleh gunung-gunung. Candi ini sempat di pugar 2 kali, yakni pada tahun 1925-1926 dan 1990-1991.

Selain usianya yang diduga jauh lebih tua, didasarkan pada keterkaitannya dengan Kerajaan Kanjuruhan, terdapat ciri khas lain yang membedakan Candi Badhut dari candi lain di Jawa Timur, yaitu pahatan kalamakara yang menghiasi ambang pintunya. Pada umumnya relief kepala raksasa yang terdapat di candi-candi Jawa Timur dibuat lengkap dengan rahang bawah, namun kalamakara yang terdapat di Candi Badhut dibuat tanpa rahang bawah, mirip dengan yang didapati pada candi-candi di Jawa tengah.

Tubuh candi Badhut yang tambun juga lebih mirip dengan candi di Jawa Tengah. Candi ini juga memiliki kemiripan dengan Candi Dieng (di Jawa Tengah) dalam hal bentuk serta reliefnya yang simetris. Candi Badhut diyakini sebagai candi Syiwa, walaupun sampai saat ini belum ditemukan arca Agastya di dalamnya.

Bangunan yang terbuat dari batu andesit ini berdiri di atas batur setinggi sekitar 2 m. Batu ini sangat sederhana, tanpa hiasan relief, membentuk selasar selebar sekitar 1 m di sekeliling tubuh candi. Di sisi kanan bagian depan batur terdapat pahatan tulisan Jawa (hanacaraka) yang tidak jelas waktu pembuatannya.

Yups, demikian sekilas tentang salah satu candi yang berada di Malang. Dan jangan lupa berkunjung jika pembaca setia detik.in bertandang kesini, untuk melihat lebih dekat keanggunan warisan kebudayaan leluhur Nusantara kita yang harus tetap kita jaga dan lestarikan. Semoga bermanfaat..(ad)

 

 



from DETIK INDONESIA NEWS http://ift.tt/2t3D9XE
via IFTTT

No comments

Powered by Blogger.