Header Ads

Lima Peserta #JelazGueKreatif

Upaya lima remaja milenial ini patut diacungi jempol. Mereka mampu menyulap pakaian mereka sendiri menjadi lebih menarik dan unik. Dari mulai karena kekecilan, luntur, tak dipakai lagi, hingga keinginan untuk mengubah pakaian mereka menjadi lebih unik.

Lazada, destinasi belanja online ini, mengajak muda mudi kreatif bangsa penuh bakat melalui ajang #JelazGueKreatif, sebuah kompetisi digital. Dari lima anak muda, Lazada mencari 3 pemenang yang dapat menampilkan kreasi gaya busana kreatif, ragam tips berbusana kreatif (fashion hacks), dan ciptaan sendiri yang mencerminkan keunikan gaya para peserta.

Periode pengajuan partisipasi dimulai pada tanggal 04 hingga 15 Agustus 2017. Kegiatan ini diadakan oleh Lazada sebagai bagian dari cara Lazada untuk menjadi lebih dekat dengan konsumen. Juri mencari pemenang berdasarkan orisinalitas gaya, daya kreasi, presentasi, dan kecakapan dalam menjelaskan fashion hacks dan jati diri fashion bagi diri sendiri. Semua nilai ini ditabulasi untuk mendapatkan pemenang dengan hadiah utama berupa paket jalan-jalan ke kota Hong Kong.

Peran serta Lazada sebagai marketplace terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara dalam menghadirkan ragam pilihan produk gaya hidup dan fesyen merupakan salah satu faktor penting penggerak industry fesyen,” ungkap Director of Fashion Category, Lazada Indonesia, Jenna Kosasih, Jumat (26.8).

Dengan adanya kampanye #JelazGueKreatif dalam program Lazada Creative Week 2017, mendorong anak muda semakin kreatif. Misalnya, ada peserta dari Bandung yang menyulap bajunya yang kekecilan sejak SMP menjadi pakaian yang lebih berwarna dimodifikasi dengan berbagai pernak-pernik. Ada pula anak muda yang mengubah T-Shirtnya yang luntur menjadi lebih menarik. Lalu ada peserta yang mengubah rok kulit menjadi ikat pinggang di bagian baju.

Chief Marketing Officer, Lazada Indonesia Sebastian Sieber menyimpulkan tren busana dipengaruhi oleh beberapa hal penting yang harus diperhatikan secara seksama oleh para pengusaha fesyen, karena sungguh berbeda dengan elemen penggerak tren beberapa tahun yang lalu. Beberapa di antaranya adalah social media, trendsetter baru, media, budaya, dan situs belanja online.

“Berbeda dengan 6 hingga 10 tahun lalu, sekarang banyak sekali situs belanja online di Indonesia. Masyarakat memiliki fasilitas dan kenyamanan untuk memilih berbelanja dari situs manapun yang sesuai dengan keinginan hati. Hal ini semakin mempermudah masyarakat untuk mengikuti tren tertentu dan mencari atribut fesyen tersebut dengan berbelanja secara online di mana pun mereka berada,” tutupnya.



from HALO DUNIA http://ift.tt/2vwGgI2
via IFTTT

No comments

Powered by Blogger.